Kick Off Meeting Penyusunan RAD SDGs Provinsi Riau

Admin Website 02-03-2017 Artikel dan Kegiatan Berita Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia dibaca : 115 kali

Pekabaru-Jumat (17/2/2017), Bappeda Provinsi Riau bekerja sama dengan UNDP dan Tanoto Foundation menyelenggarakan Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Sustainable Development Goals/SDGs Provinsi Riau bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Bappeda Provinsi Riau. Kegiatan ini dihadiri oleh 160 peserta yang berasal dari instansi vertikal, instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, sektor usaha, filantropi, akademisi, LSM, organisasi kemasyarakatan, media dan lembaga internasional.   Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan pelaksanaan SDGs di Provinsi Riau ini bertujuan untuk membangun kesepahaman bersama antar seluruh aktor pembangunan akan pentingnya membangun kolaborasi dan mensinergikan seluruh program dan sumber daya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.      

Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Bappeda Provinsi Riau Bapak Rahmad Rahim dan menghadirkan dua narasumber yaitu DR. Azharuddin M Amin selaku Tim Ahli Penyusunan RAD SDGs dan DR. Rachman Kirniawan dari Bappenas RI.

Dalam sambutan Gubernur Riau yang dibacakan oleh Kepala Bappeda Provinsi Riau disampaikan bahwa "Provinsi Riau bertekad untuk menjadi provinsi di Indonesia yang pertama kali telah siap untuk melaksanakan SDGs dan menjadikannya sebagai bagian integral dari agenda pembangunan daerah. Dengan demikian, Provinsi Riau diharapkan akan dapat menjadi provinsi percontohan bagi pelaksanaan SDGs di Indonesia". Sebagai langkah konkrit untuk mewujudkan tekad tersebut, Provinsi Riau membentuk Tim Koordinasi Daerah Pelaksanaan SDGs dengan melibatkan seluruh aktor pembangunan baik pemerintah maupun non pemerintah yang bertugas untuk mengkoordinasikan program pembangunan, menyusun indikator SDGs, menyusun RAD SDGs, melalukan evaluasi dan monitoring, menyusun laporan perkembangan dan memberikan bantuan teknis dalam pelaksanaan SDGs kepada kabupaten/kota di Provinsi Riau.

DR. Azharuddin M Amin memaparkan hasil analisis keselarasan RPJMD dan SDGs. Analisis ini dilakukan untuk memberikan gambaran seberapa banyak indikator RPJMD yang sudah selaras dengan 241 indikator SDGs. Dari hasil analisis ini ditemukan bahwa terdapat 31 indikator RPJMD yang sesuai dengan indikator SDGs (12.86%), 62 indikator yang mendekati indikator SDGs atau sekitar 25,73%, dan sisanya 148 indikator atau 61,41% indikator daerah yang perlu dikembangkan dalam rangka mendukung pencapaian indikator SDGs. Dengan baru adanya 31 indikator yang sama dengan indikator global memberikan arti bahwa Pemerintah Provinsi Riau perlu kerja keras dan upaya bersama untuk membangun sebanyak mungkin indikator daerah yang dapat mendukung pada pencapaian indikator tujuan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai referensi dalam penentuan indikator dan penysunan RAD SDGs yang akan segera dilakukan pasca pertemuan ini, DR. Rachman Kurniawan dalam paparannya menyampaikan tentang petunjuk teknis penentuan indikator dan penyusunan RAD SDGs. Terdapat lima kriteria yang harus diperhatikan dalam penentuan indikator, yaitu: memenuhi kaidah SMART (specific, measurable, achievable, relevant dan time bond), sejalan dengan indikator global, tercantum dalam RPJMD dan Renstra SKPD, kejelasan sumber data, dan kesinambungan data.

Sedangkan untuk penyusunan RAD, sesuai dengan prinsip no one leave behind (tidak ada seorangpun yang tertinggal) maka dalam rencana aksi ini akan mencantumkan program dan kegiatan yang dilakukan oleh semua aktor pembangunan dalam rangka merealisasikan seluruh tujuan SDGs dan mencapai target dari masing-masing sasaran yang telah tertuang dalam kerangka hasil SDGs. (Oka/Tuti)